Marquee

:: Selamat Datang! Semoga Anda mendapatkan yang Anda cari.. :: Terima Kasih telah berkunjung :) :: Welcome! I hope you can find what you need here :: Thank You for your visits :) ::

Kamis, 31 Maret 2011

PEMBUATAN TABLET METODE GRANULASI KERING

LAPORAN PRAKTIKUM
FARMASETIKA I
PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI TABLET

Disusun oleh :
Nama : Linus Seta Adi Nugraha
No. mahasiswa : 09.0064
Tgl. Praktikum : 9 April 2010
Hari : Jumat
Dosen pengampu : Anasthasia Pujiastuti , S.Farm., Apt

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI THERESIANA
SEMARANG
2010

PEMBUATAN TABLET METODE GRANULASI KERING

1. TUJUAN
Mahasiswa dapat membuat tablet dengan metode granulasi kering.

2. DASAR TEORI
Tablet (compressi) merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. (Anonim, 1995)

• Tablet kempa paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung desain cetakan.
• Tablet cetak dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.
• Tablet trikurat adalah tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya slindris, sudah jarang ditemukan. (Anonim, 2008)

Tablet digunakan baik untuk tujuan pengobatan lokal atau sistemik. Pengobatan lokal misalnya:
1. Tablet untuk vagina, berbentuk seperti amandel, oval, digunakan sebagai antiinfeksi, antifungi, penggunaan hormon secara lokal.
2. Lozenges, trochisi digunakan untuk efek lokal di mulut dan tengorokan, umumnya digunakan sebagai antiinfeksi.

Pengobatan untuk mendapatkan efek sistemik, selain tablet biasa yag ditelan masuk perut terdapat pula yang lain seperti:
1. Tablet bukal digunakan dengan cara dimasukkan di antara pipi dan gusi dalam rongga mulut, biasanya berisi hormon steroid, absorpsi terjadi melalui mukosa mulut masuk peredaran darah.
2. Tablet sublingual digunakan dengan jalan dimasukkan di bawah lidah, biasanya berisi hormon steroid. Absorpsi terjadi melalui mukosa masuk peredaran darah.
3. Tablet implantasi berupa pellet, bulat atau oval pipih, steril dimasukkan secara implantasi dalam kulit badan.
4. Tablet hipodermik dilarutkan dalam air steril untuk injeksi untuk disuntikkan di bawah kulit. (Anief, M., 2005)

Selengkapnya silakan download melalui link berikut :

DOWNLOAD

PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI UNGUENTUM


LAPORAN PRAKTIKUM
FARMASETIKA I
PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI UNGUENTA
Disusun oleh :
Nama : Linus Seta Adi Nugraha
No. mahasiswa : 09.0064
Tgl. Praktikum : 16 April 2010
Hari : Jumat
Dosen pengampu : Anasthasia Pujiastuti , S.Farm., Apt
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI THERESIANA
SEMARANG
2010
PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI UNGUENTA

1. TUJUAN
Mengenal dan memahami cara pembuatan dan evaluasi bentuk sediaan Unguentum.

2. DASAR TEORI
Salep adalah sediaan setengah padat ditunjukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotika adalah 10%.
Pengglongan Salep
1. Menurut Konsistensinya
a. Unguenta : adalah salep yang memiliki konsistensi seperti mentega. Tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga.
b. Cream : adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit. Suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.
c. Pasta : adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk). Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diberi.
d. Cerata : adalah suatu salep berlemak yang mengandung presentase tinggi lilin (waxes), sehingga konsistensinya lebih keras.
e. Gelones Spumae (Jelly) : adalah suatu salep yang lebih halus. Umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin.

2. Menurut Efek Terapinya
• Salep Epidermic (Salep Penutup)
Digunakan pada permukaan kulit yang berfungsi hanya untuk melindung kulit dan menghasilkan efek lokal, karena bahan obat tidak diabsorbsi. Dasar salep yang terbaik adalah senyawa hidrokarbon (vaselin).
• Salep Endodermic
Salep dimana bahan obatnya menembus kedalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsorbsi sebagian. Dasar salep yang baik adalah minyak lemak.
• Salep Diadermic (Salep Serap)
Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan karena diabsorbsi seluruhnya. Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum cacao.

3. Menurut Dasar Salepnya
• Salep hydrophobic : yaitu salep-salep dengan bahan dasar berlemak, misanya campuran dari lemak-lemak, minyak lemak, malam yang tak tercuci dengan air.
• Salep hydrophilic : yaitu salep yang kuat menarik air, biasanya dasar salep tipe o/w atau seperti dasar salep hydrophobic tetapi konsistensinya lebih lembek, kemungkinan juga tipe w/o antara lain campuran sterol dan petrolatum. (Anonim, 2003).

Selengkapnya silakan download melalui link berikut : DOWNLOAD